************************************************************
Bismillah.....,
Assalamualaikum sayang,
apa kabar?
Apa kabar dengan hati yang
lama tak pernah ku jumpa?
Apa kabar dengan hati yang
masih dalam
perjuangannya demi
menggapai ridho-Nya?
Apa kabar dengan setia dan
kejujuran?
Sayank...,andai saja aku
bisa mengungkap semua
kata dan rasa dalam hati
yang aku punya ini..., maka
seribu lembar kertas pun
tak akan cukup untukku
menuangkannya. Banyak
sekali sayank, banyak yang
ingin aku ungkap secara
langsung di hadapmu nanti.
Andai kau tahu, aku
hambar tanpa pengisi kasih
dan pedulimu padaku,
andai saja kau tahu apa
yang aku rasakan ini
untukmu....
Cinta bukan yang bernama
keegoisan rasa,bukan yang
megucap “bagaimana?”
namun “aku mengerti...”
bukan “ kamu di mana?”
tapi “aku di sini....”
bukan “aku ingin kamu
seperti ini....”akan tetapi
“aku mencintaimu dengan
apa adanya dirimu...”
sepinya diriku tanpa kau di
sini,hampanya hatiku
karena ku tahu dengan
nyata kau tak berada di
sampingku,
seringnya kau patahkan
aku...., namun aku bukan
seorang yang mudah
menyerah...aku bertahan,
karena ada kejujuranku...
untuk mengasihimu....luka
itu memang sakit sayank,
akan tetapi lebih sakit lagi
jika aku membohongi diri
ini. Mungkin aku bisa
menggunakan dusta
putihku, namun selama aku
masih bisa menjaga
kebaikan dalam jujurku,
sungguh... demi Dia yang
Maha Menghargai, ku akan
berjalan di sini tanpa ada
paksa dari siapapun, dan
yang utuh adalah hanya
ada nurani dan hati yang
suci.
Ketika luka – luka telah
mengering, Selama itu pula
aku haus untuk
merindukanmu, pun
selama luka itu masih basah
dan masih pekat terasa
ngilu di ulu hatiku. Sayank,
inginnya aku bersamamu,
menjaga hati mu,
mendampingi mu ketika
resah dan gundah
melandamu, ahh... sayank
akankah kau tahu begitu
dalamnya kasihku.
Sehingga semua luka dan
kecewa itu tak akan mampu
mengubahnya, sekalipun
pernah kau memintanya
untuk aku melakukannya.
Maafkan sayank, maafkan
aku, karena aku terlalu jujur
pada perasaanku. dan
semua, semua.... masih
tetap utuh pada
tempatnya.Rasa yang
bercampur baur, ada duka,
ada kecewa, namun ada
pula rasa percaya di antara
sejuta ragu, ada setitik
cahya diantara gelapnya
cakrawala.
Ketika smua terhempas
karena sia – sia, maka akan
ku coba pelajari kesedihan
ini, kesakitan ini, dan ku
anggap ini sebagai hadiah
“ besar”-Nya.
Derita ini adalah anugerah
dan suatu kehormatan
tersendiri bagiku di atasnya
dan di bawah kekuasaan-
Nya. Jiwa tak akan pernah
mengenal arti tegar jika ia
hanya datar merasakan
perjalanan hidupnya. Hati
tak akan pernah mengerti
rasa sakit, jika ia selalu
bahagia, Maha Suci Tuhan
Semesta Alam atas segala
rangakaian hidup yang
sempurna ini.
Dan sayank...., kau
membuatku banyak belajar
dalam sakitnya aku ketika
aku terhujam mendekam
dalam tebing bebatuan
yang tajam. Kau
membuatku menjadi orang
“ besar” dalam rasa
kesyukuranku pada-Nya.
Terima kasih sayank, kau
membuat aku menjadi jiwa
yang sabar atas segala
penantian dan pengertian.
Secuil apapun itu harapan
adalah tetap menjadi
harapan. Dimana ia juga
bisa tumbuh dari rasa
kecewa, dari rasa luka.
Maka biarkanlah ia tumbuh
menjadi dewasa dalam
matangnya pemahaman.
Mungkin aku akan berdiri di
atas rangakain jerami yang
selalu ada di depanku ketika
aku berjalan, dan tiada lain
adalah rasa sabar ketika aku
harus membersihkannya ,
tiada lain dari rasa ikhlas
ketika aku merasa lelah
untuk merapikannya agar ia
tak melukaiku. Namun
ketika goresan luka itu ada ,
tiada lain pula rasa bertahan
dan pengupayaan untukku
mengobatinya. Dan tiada
lain dengan rasa tulus aku
melakukannya.
Begitu pula dengan mu
sayank...,jika pun harus ada
air mata, maka biarlah ia
menjadi teman sedihku
untuk menyayangimu...jika
ada rasa sakit mendera,
maka biarkanlah ia menjadi
teman setiaku dalam
bertahan atas segala
kejujuranku padamu ....
Sungguh aku bersyukur,
karena aku mengenalmu
sayank, sekalipun aku tak
pernah utuh memilikimu,
sekalipun utuh yang kau
punya takhanya
untukku...jangan tanyakan
tentang kesedihan yang kau
pun tahu sayank,jangan
bertanya tentang rasa
sakitku, bila kau pun
merasakannya...aku
memang manusia biasa,
yang tak sempurna, dan
kadang salah...namun rasa
kasihku telah mengalahkan
rasa sakitku,rasa asihku
mengalahkan egoku …dan
sayangku...., telah mampu
mengobati luka – luka itu.
Sayank,kapan aku bisa
menyentuhmu?
Dimana aku bisa menemui
hangatnya jemarimu
mengusap semua peluhku?
Ataupun sebaliknya aku
yang mengusap peluh di
wajahmu...Dan aku yang
akan membelai lembut
bahumu ketika kau goyah
di jalan perjuanganmu
bersamaku,agar kau tahu
betapa pedulinya aku
terhadapmu...
Sayank,dalam sujudku
pada-Nyaku titipkan doa
dan pintaku.....
semoga kau senantiasa
dalam penjagaan-Nya ketika
penjagaanku tak sampai
padamusemoga kau selalu
dikasihi dan disayangi-Nya
ketika kasih dan sayangku
tak mampu melampaui
dimana kau berada saat
ini.Ku pinta pada-Nya agar
Cinta-Nya selalu ada
untukmu, ketika aku tak
sanggup lagi mencintai
Ku tegarkan, segala
kerapuhan,kan ku indahkan
segala kesedihan...
bahagia mu adalah doa dan
harapku....
senyumu, menjadi suatu
cita – cita dimana aku bisa
merasakannya itu tulus
hanya untuku...
Semoga kan selalu baik
adanya , meskipun jalan ini
tak sempurna....
ucap terakhirku, ku harap
kan terbaca jelas di mata
dan hatimu...
aku mengerti...., aku di sini,
dan aku mencintaimu
apapun adanya kau dengan
segala kurangmu...
dan biarlah.........,
biarlakanlah tulusku...yang
mencintaimu....
Wassalamualaikum.....,
Selasa, 14 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar